Harga Bitcoin Mengalami Penurunan Sangat Drastis, Tertekan Sepanjang Akhir Pekan

Jakarta - Harga bitcoin turun setelah kehilangan lebih dari seperlima nilainya selama akhir pekan. Perdagangannya berlangsung lesu di bawah nilai 50.000 dolar AS (sekitar Rp 720 juta), hanya sebulan setelah mencapai rekor tertingginya.

November lalu, nilai cryptocurrency ini naik di level 68.000 dolar AS (Rp 980 juta). Ia sempat diprediksi bergerak lebih tinggi pada akhir tahun di tengah kekhawatiran tentang nilai aset tradisional seperti emas dan utang pemerintah.

Beberapa investor dan analis, termasuk JP Morgan juga melihat nilai bitcoin tetap terlindungi dari inflasi yang mulai terasa di beberapa negara besar, seperti Inggris dan AS, menurut laporan The Guardian.

Namun, mata uang electronic terbesar di dunia ini justru harus berjuang untuk mempertahankan nilainya sejak mencapai tertinggi sepanjang masa bulan lalu.

Pada hari Sabtu (4/12), nilainya turun 22 persen dari 53.890 dolar AS ke level 41.967 dolar AS. Dan pada hari Senin (6/12), ia diperdagangkan pada 48.600 dolar AS - level terendah sejak Oktober 2021.

Tak dipungkiri, cukup sulit mencari penyebab pastinya, namun ada sejumlah faktor yang tampaknya mempengaruhi jatuhnya harga Bitcoin dkk dan membuat pasar cryptocurrency sempat 'kebakaran jenggot.'

Alasan pertama adalah penurunan saham-saham biasa, yang sebagian disebabkan oleh pembicaraan mengenai lessening atau pengurangan obligasi oleh financial institution sentral AS atau The Federal Reserve.

Hal ini membuat capitalist ketakutan oleh aset spekulatif, menurut laporan Yahoo Financing.

Alasan selanjutnya adalah munculnya varian baru Omicron. Ketidakpastian soal keparahan yang akan ditimbulkan serta kemanjuran vaksin membuat financier cemas diyakini jadi salah satu alasan kenapa harga Bitcoin anjlok.

Terakhir, saat ini mulai masuk musim liburan. Banyak capitalist yang melihat akhir tahun sebagai waktu yang tepat untuk mengunci keuntungan investasinya.

Menurut analis di perusahaan investasi Inggris AJ Bell, anjloknya nilai bitcoin telah membuat nilai "altcoin" lainnya seperti Ethereum juga jatuh.

Pada Jumat (4/12) sore, Ethereum bernilai lebih dari 4.600 dolar AS dan turut sedikit ke nilai 4.000 dolar AS Senin (6/12) sore.

Bitcoin sendiri muncul setelah krisis keuangan 2008. Kehadirannya memungkinkan orang untuk melewati bank dan metode pembayaran tradisional.

Ia bergantung pada teknologi blockchain, yaitu basis information transaksi data yang harus dikonfirmasi dan dienkripsi.

Jaringannya diamankan oleh individu yang disebut "penambang" yang menggunakan komputer bertenaga tinggi untuk memverifikasi transaksi.

Cryptocurrency ini menjadi yang paling menonjol di antara ribuan jenis mata uang kripto lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terungkap Sunda Nusantara, Alex Ternyata Pengangguran dan Menerima Bansos dari Pemerintah

Bos Facebook Mark Zuckerberg Memamerkan Sarung Tangan Canggih yang Bisa Menyentuh Objek Tak Kasat Mata

Oppo Reno6 Series 5G Membuat Kesan Bermain Game Sangat Terasa Berbeda